Teori Ketergantungan (Dependensi) | Kelompok Teori Sosiologi Pembangunan


Pada kesempatan kali ini info sosiologi ingin memaparkan salah satu kelompok teori sosiologi pembangunan, yaitu teori ketergantungan atau yang sering disebut dengan teori depedensi, berikut pemaparan mengenai teori ketergantungan (depedensi).

Teori Ketergantungan (Dependensi)

Perspektif dependensi muncul setelah perspektif modernisasi diterapkan di banyak negara terbelakang. Teori ini merupakan reaksi teori modernisaasi, yang dianggap tidak mencukupi bahkan menyesatkan. (Kebalikan Teori Modernisasi) Keterbelakangan Masyarakat disebabkan karena faktor eksternal. Pengamatan yang dilakukan oleh ahli sejarah telah memberikan gambaran serta dukungan bukti empirik terhadap kegagalan modernisasi. Sebagai sebuah kritik, dependensi harus dapat menguraikan kelemahan-kelemahan dari modernisasi dan mengeluarkan pendapat baru yang mampu menutup kelemahan tersebut.

Teori ketergantungan (depedensi) memandang bahwa hambatan pembangunan justru disebabkan oleh turut campurnya negara-negara maju. Bantuan dari negara maju dianggap akan menimbulkan ketergantungan dan masalah baru bagi negara yang sedang berkembang.
Teori ketergantungan tahap pertama, teori ini berpangkal pada teori-teori imperialisme dan kolonialisme. dipelopori oleh:

Raul Presbich: Industri Substitusi Import.

Presbich ini menentang pendangan pembagian kerja internasional, adanya keuntungan komparatif. Menurutnya negara-negara didunia ini terbagi menjadi dua, yaitu negara pusat yang menghasilkan barang-barang produksi. Negara pinggiran yaitu negara yang memproduksi hasil pertanian. Dua negara ini saling berhubungan dan seharusnya saling diuntungkan. Namun yang terjadi negara pinggiran semakin tertinggal bila dibanding dengan negara pusat.
Menurutnya hal ini disebabkan oleh menurunnya nilai tukar barang-barang hasil pertanian terhadap terhadap barang hasil produksi. Akibatnya terjadi defisit pada neraca perdagangan di negara-negara pinggiran. Contoh: Indonesia sebagai negara agraris semakin tertinggal dibandingkan dengan Jepang yang telah maju dibidang industri.

Andre Gunder Frank : Pembangunan Keterbelakangan

Menurutnya keterbelakangan dan kemiskinan negara-negara pinggiran (negara satelit) bukanlah sebuah gejala alamiah dan bukan karena kekurangan modal. Keterbelakangan dan kemiskinan merupakan akibat dari proses ekonomi, politik dan sosial sebagai implikasi dari globalisasi dari sistem kapitalis. Artinya kemiskinan di negara satelit disebabkan oleh adanya pembangunan di negara pusat. Frank membagi negara – negara menjadi dua yaitu negara metropolis dan negara satelit. Negara metrolis bekerjasama dengan elit lokal negara satelit untuk melakukan dominasi di negara satelit.

Frank menyajikan lima tesis tentang dependensi, yaitu :

Pertama, terdapat kesenjangan pembangunan antara negara pusat dan satelitnya, pembangunan pada negara satelit dibatasi oleh status negara satelit tersebut.

Kedua, kemampuan negara satelit dalam pembangunan ekonomi terutama pembangunan industri kapitalis meningkat pada saat ikatan terhadap negara pusat sedang melemah. Pendapat ini merupakan antitesis dari modernisasi yang menyatakan bahwa kemajuan negara dunia ketiga hanya dapat dilakukan dengan hubungan dan difusi dengan negara maju.

Ketiga,  negara yang terbelakang dan terlihat feodal saat ini merupakan negara yang memiliki kedekatan ikatan dengan negara pusat pada masa lalu.
Keempat, kemunculan perkebunan besar di negara satelit sebagai usaha pemenuhan kebutuhan dan peningkatan keuntungan ekonomi negara pusat.

Kelima, eksploitasi yang menjadi ciri khas kapitalisme menyebabkan menurunnya kemampuan berproduksi pertanian di negara satelit.

Theotonia Dos Santos: Struktur Ketergantungan

Menurut Dos santos Negara-negara satelit merupakan negara bayangan dari negara metropolis. Artinya ketika negara metropolis (induk) mengalami kemajuan maka negara satelit akan maju pula. Begitu juga sebaliknya ketika negara metropolis mengalami krisis maka negara satelit akan terkena dampaknya pula. Akan tetapi kemajuan dan atau kemiskinan tersebut bukanlah indikator pembangunan dinegara satelit, karena hal itu hanyalah refleksi dari negara metropolis saja. Bagaimanapun juga negara satelit tetap tenggelam dalam ketergantungan terhadap negara metropolis. pandangan ini bertentangan dengan pendapat Frank, frank memandangan hubungan negara satelit dengan negara metropolis selalu bersifat parasitisme (negatif) atau merugikan negara satelit. Namun menurut Dos Santos hubungan tersebut tidak selamanya besifat negatif.

Sumber : Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama.

Demikianlah pemaparan mengenai teori ketergantungan (depedensi) yang merupakan bagian dari teori sosiologi pembangunan, semoga dapat menjadi bahan rujukan dan literasi serta bermanfaat bagi para pembaca.
Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar: