Setelah kemarin sempat mengulas mengenai teori ketergantungan(dependensi) kali ini info sosiologi ingin mengulas salah satu kelompok teori sosiologi pembangunan yaitu teori pasca ketergantungan (post-dependensi).
Teori Pasca Ketergantunga (Post-Dependensi)
Teori-teori pasca ketergantungan (post-dependensi) merupakan reaksi atas teori-teori ketergantungan. Teori ketergantungan dinilai terlalu menyederhanakan persoalan padahal pembangunan suatu hal yang sangat kompleks. (jawaban/reaksi terhadap teori ketergantungan).
Teori-teori tentang pembangunaan setelah munculnya Teori ketergantungan memang menjadi semarak. Karena itu, lepas dari kelemahan-kelemahan yang ada pada teori ketergantungan, munculnya teori ini , tidak bisa disangkal, telah memberi persfektif baru pada teori- teori pembangunan pada umumnya.Salah satu persfektif penting yang diberikan adalah bahwa aspek eksternal dari pembangunan menjadi penting. Sebelumnya aspek tersebut kurang dianggap berperan. Negara-negara lain hanya dianggap sebagai mitra dagang, yang sering kali sangat membantu proses pembangunna yang terjadi di suatu Negara. Ataupun dianggap menghambat, paling-paling karena Negara itu sangat besar kekuatan ekonominya, sehingga Negara yang sedang membangun tidak bisa bersaing dengan mereka.
Teori ketergantungan ditunjukkkan bahwa negara- negara yang ekonominya lebih kuat bukan saja menghambat karena menang dalam bersaing, tetapi juga ikut campur dalam mengubah struktur sosial, politik, dan ekonomi dan Negara yang lebih lemah. Kekuatan – kekuatan eksternal itu lebih diinternalisasikan oleh Negara yang lemah, sehingga tercipta sebuah struktur ketergantungan didalam negeri Negara ini.Proses perubahan structural inilah yang dipeajari oleh Cardoso melalui kasus – kasus yang dinegara-negara Amerika Latin.Walaupun tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan teori ketergantungan, namun tedapat tiga ciri persamaan atas definisi yang disepakati oleh para ahli teori ketergantungan.
Pertama, ketergantungan membentuk sistem internasional yang terdiri dari dua negara yang digambarkan sebagai dominan/tergantung, pusat/periferi atau metropolitan/satelit. Negara-negara dominan adalah negara maju yang mempunyai kemajuan industri dan tergabung dalam Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Sedangkan negara-negara tergantung adalah Amerika Latin, Asia dan Afrika yang memiliki pendapatan per kapita yang rendah serta bergantung sepenuhnya kepada ekspor satu jenis komoditi untuk memperoleh devisa (foreign exchange).
Kedua, memiliki asumsi yang sama bahwa adanya kekuatan (dorongan) dari luar merupakan satu-satunya aktivtas ekonomi yang penting di dalam negara-negara yang bergantung. Kekuatan luar ini termasuklah Perusahaan Multi National (MNC’s) MNC, pasar komoditi internasional, bantuan luar negeri, komunikasi dan berbagai bentuk lainnya yang oleh negara-negara maju digunakan untuk kepentingan ekonomi mereka di luar negeri.
Ketiga, pengertian ketergantungan menunjukkan bahwa hubungan antara negara yang mendominan dan yang bergantung adalah dinamis, karena interaksi antara dua negara bukan hanya untuk saling menguatkan, tetapi juga untuk meningkatkan pola/corak yang tidak merata dalam pembagian ekonomi.Seperti dinyatakan di atas, bahwa teori ketergantungan pertama kali dikemukakan oleh Prebisch dan dikemukakan kembali oleh ahli teori Marxis, Andre Gunder Frank dan diperlunak oleh Immanuel Wallerstein melalui teori sistem dunia. Teori ketergantungan menjadi popular pada 1960-an dan 1970-an sebagai kritik terhadap ahli teori pembangunan popular yang dilihat gagal untuk menjelaskan isu kemiskinan yang semakin meningkat di sebagian besar dunia.
Seperti diuraikan sebelumnya, kritik terhadap ketergantungan teori datang baik dari kubu teori-teori liberal maupun dari teori-teori marxis. Berikut merupakan dua teori yang akan dibahas yaitu, Teori liberal, dan Teori Artikulasi dari Bill Warren.
Sumber : Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta ; PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI.
Demikianlah ulasan singkat mengenai teori pasca ketergantungan (post-dependensi) semoga dapat menjadi bahan rujukan bagi yang membutuhkan.
0 komentar: